Awas....! Diabetes Bikin Umur Pendek

Ini adalah peringatan betapa diabetes akan menjadi ancaman dan beban serius pada masa mendatang. Diabetes selama ini dikenal sebagai penyakit yang dapat melipatgandakan risiko terserang penyakit pembuluh darah, jantung, dan stroke. Namun . . .

Hati-hati Diabetes Pada Anak

Bagaimana cara mengatasi gejala diabetes pada anak – anak sebelum terlambat dan menjadi semakin parah? Yang mereka rasakan hanyalah terganggu karena ada gejala yang tidak biasa dan mereka menunjukkan gangguan itu dengan cara menangis atau mungkin jadi tampak lemas, tidak bergairah dan mudah rewel. Karena memang seperti itulah bahasa anak – anak.

14 Jenis Imunisasi Wajib untuk Anak

Selain memperhatikan gizi dan menjaga kesehatan, imunisasi adalah salah satu cara pencegahan utama terhadap suatu penyakit. Imunisasi merupakan program untuk memenuhi Konvensi Hak Anak PBB, sehingga pemerintah dan orangtua wajib memberikan upaya kesehatan yang terbaik untuk anak, meliputi pemberian imunisasi. Apa saja jenis imunisasi tersebut?

Goji Berry 'Buah Panjang Umur'

Goji adalah salah satu buah kesehatan di Cina dan juga yang dikenal sebagai buah panjang umur. Menurut sejarah kuno banyak kaisar Cina mengkonsumsi goji untuk mendapatkan kesehatan dan umur panjang. Kenapa bisa begitu ?

Diabetes Bukan karena Kebanyakan Gula ?

Dunia sedang menghadapi ledakan penderita diabetes. Data paling baru menyebutkan angkanya mencapai 350 juta orang di seluruh dunia, jauh melebihi prediksi Federasi Diabetes International (IDF) yang memproyeksikan tahun 2010 ada 285 juta penduduk dunia yang akan menjadi korban penyakit yang bisa merenggut penglihatan, bahkan kematian ini. "Yang harus dibatasi sebenarnya bukan hanya gula, tetapi .. " papar dokter dari Divisi Endokrinologi dan Metabolisme Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM Jakarta.

Showing posts with label Tanya Dokter. Show all posts
Showing posts with label Tanya Dokter. Show all posts

Wednesday, March 27, 2013

15-pound baby born in England

15-pound baby born in England

A British couple gave birth to a baby weighing more than 15 pounds.
(
Published: March. 27, 2013 at 12:57 PM
Updated March. 27, 2013 at 2:02 PM
By KATE STANTON, UPI.com
 
Weighing in at a startling 15lbs 7oz -- twice the size of an average 
newborn -- George King is one of the largest babies ever born in England.
"Everyone was just so shocked," George's mother, Jade Packer, 21, told BBC News, of the surprising birth six weeks ago.
"When his head was out that's when they realized he was so big," Packer said. "When his shoulders got stuck, that when everything kicked off. There was about 20 odd doctors in the room. That's when it got really scary."
Doctors gave George a 10 percent chance of survival and transferred him to another hospital for observation. But six weeks later, George is home with his parents, who have had to pack up most of the tiny baby clothes they had originally purchased.
Watch the BBC News report here.
»»  READMORE...

14 Jenis Imunisasi Wajib untuk Anak

Jayden Mercado, 4, sits in his mother Yariluz Ocasio's lap while he gets an influenza vaccine at Boston Children's Hospital in Boston, Massachusetts January 10, 2013. With flu cases in this city up tenfold from last year, the mayor of Boston declared a public health emergency on Wednesday as authorities around the United States scrambled to cope with a rising number of patients. REUTERS/Brian Snyder (UNITED STATES - Tags: HEALTH SOCIETY)Selain memperhatikan gizi dan menjaga kesehatan, imunisasi adalah salah satu cara pencegahan utama terhadap suatu penyakit. Imunisasi merupakan program untuk memenuhi Konvensi Hak Anak PBB, sehingga pemerintah dan orangtua wajib memberikan upaya kesehatan yang terbaik untuk anak, meliputi pemberian imunisasi.

Secara berkala, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melakukan evaluasi mengenai jadwal imunisasi, berdasarkan perubahan epidemiologis penyakit, kebijakan kementerian kesehatan/WHO, kebijakan global, dan pengadaan vaksin di Indonesia. Sekarang, tidak dibedakan lagi imunisasi yang diwajibkan dan yang dianjurkan, mengingat semua imunisasi HARUS diberikan pada bayi dan anak.

Apa saja jenis imunisasi tersebut?

BCG
Berisi suspensi M.Bovis hidup yang sudah dilemahkan. Imunisasi ini tidak mencegah infeksi Tuberkulosis (TB) tetapi mengurangi risiko terjadinya TB berat seperti meningitis TB dan TB milier.

Hepatitis B
Tersedia vaksin kombinasi HepB dan DTP yang berdasarkan hasil penelitian Biofarma dapat memberikan respon antibodi lebih baik daripada diberikan secara terpisah.

Polio
Polio bisa menyebabkan penderitanya mengalami kelumpuhan dan susah bernafas. Vaksin polio digolongkan menjadi dua jenis, yaitu IPV (inactivated polio vaccine) yang berisi virus polio yang sudah dimatikan. Vaksin ini diberikan dalam bentuk suntikan dan OPV (oral polio vaccine), yang mengandung virus hidup yang sudah dilemahkan.

DPT
Terdapat jenis vaksin DtaP (pertusis aselular) atau yang pada orang awam dianggap sebagai vaksin DTP yang tidak menimbulkan demam. Meskipun reaksi paska imunisasi DtaP baik lokal maupun sistemik lebih rendah dibanding DTP biasa, namun vaksin tersebut masih dapat menimbulkan reaksi demam dan pembengkakan seperti jenis vaksin lain.

Campak
Jika menjangkit anak-anak terutama anak dibawah lima tahun, campak bisa berefek fatal.

HIB
Tersedia vaksin kombinasi DTP dan HIB dengan daya imunogenitas yang tetap tinggi tanpa mempengaruhi respon imun satu sama lainnya.

PCV
Bayi yang berisiko tinggi mengalami kolonisasi pneumokokus, yaitu bayi dengan infeksi saluran napas atas, menjadi perokok pasif, bayi yang tidak mendapatkan ASI, dan bayi yang tinggal di negara 4 musim (pada musim dingin).

ROTAVIRUS
Di Indonesia, diare menjadi 28% penyebab kematian pada balita. Tersedia vaksin monovalen (Rotarix) dan pentavalen (Rotareq).

INFLUENZA
Rekomendasi IDAI, imunisasi influenza diberikan pada:
- Anak sehat yang berusia 6 bulan – 2 tahun.
- Anak dengan penyakit jantung kronik, asma, diabetes, penyakit ginjal kronis dan HIV.
- Anak yang tinggal di tempat seperti asrama, panti asuhan, atau pesantren.
- Orang yang bisa menularkan virus flu pada orang yang berisiko tinggi, seperti pengasuh anak dan petugas kesehatan.

VARISELA
Tidak boleh diberikan pada anak yang sedang demam tinggi, hitung limfosit yang rendah, alergi terhadap neomisin, dan adanya defisiensi imun seluler.

MMR
Imunisasi MMR tetap diberikan meskipun anak memiliki riwayat infeksi campak, gondongan, maupun rubela. Tidak ada efek imunisasi yang terjadi pada anak yang sebelumnya telah mendapat imunitas terhadap salah satu atau lebih dari ketiga penyakit ini. Imunisasi ini juga tidak berhubungan dengan autisme.

TIFOID
Tifoid atau yang lebih dikenal dengan thypus adalah penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhi. Bakteri ini sering ditemukan di air dan lingkungan tempat tinggal yang tidak dijaga kebersihannya.

HEP A
Hepatitis A adalah penyakit peradangan pada liver (hati) yang tidak jarang pula menjangkit anak-anak.

HPV
Jadwal pemberian imunisasi HPV tergantung dari jenis vaksin yang akan digunakan. Imunisasi ini dapat diberikan pada pasien sejak usia 10 tahun. Jika menggunakan vaksin HPV bivalen, diberikan 3 dosis. Dosis kedua dilakukan sebulan setelah dosis pertama, dan dosis ketiga dilakukan 5 bulan kemudian. Sedangkan vaksin HPV tetravalen, juga diberikan 3 dosis, namun dosis kedua diberikan 2 bulan setelah dosis pertama, dan dosis ketiga diberikan 4 bulan kemudian.


Sebelum memberikan vaksinasi, dokter disarankan untuk memberikan penjelasan lebih dulu mengenai vaksinasi tersebut, di antaranya mengenai bahaya penyakit, manfaat imunisasi, serta reaksi yang mungkin dapat timbul setelah imunisasi.

dr. Vinny Yoanna
Bagi orang tua, sebaiknya memberitahukan kepada dokter hal-hal yang terkaitan kontraindikasi yang mungkin pernah terjadi sebelum imunisasi diberikan, misalnya riwayat penyakit anak, alergi terhadap neomisin, riwayat imunisasi sebelumnya, dan terapi yang sedang dilakukan. Hal ini berguna untuk mengantisipasi reaksi tubuh anak usai imunisasi.


Sumber: www.MeetDoctor.com
Review oleh dr. Vinny Yoanna, Sp.A 
Penulis: Stephanie Firdaus
»»  READMORE...

Tuesday, March 19, 2013

Berisiko Diabetes? Sebaiknya Hindari Nasi Putih

Tanya:
Saya perempuan usia 32. Ayah saya menderita diabetes, saya takut menurun kepada saya. Menurut info, katanya makan nasi putih terlalu sering itu bisa menyebabkan kadar gula naik dan berisiko diabetes. Pertanyaan saya, apakah 3x sehari itu termasuk sering? Kalau iya, sebaiknya berapa kali sehari/seminggu konsumsi nasi putih yang sehat?
Ratri, 32 tahun, Bandung


Jawab:
Dear Ratri,

Penyakit Diabetes Mellitus (DM) terdiri dari 2 jenis, yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2. Saya asumsikan  ayah Anda menderita penyakit DM tipe 2, karena DM jenis inilah yang paling banyak dijumpai. Penyebab penyakit DM tipe 2 adalah gabungan antara gaya hidup dan faktor genetik. Tidak selalu keturunan penderita DM tipe 2 akan menderita diabetes, hanya saja risikonya untuk menderita diabetes menjadi lebih besar. 

Gaya hidup yang menyebabkan diabetes antara lain: kegemukan (obesitas), kurangnya aktivitas fisik atau olah raga, dan buruknya pola diet atau pola makan.

Tidak ada panduan secara medis tentang seberapa “sering” kita harus makan nasi putih. Asupan kalori dari karbohidrat yang disarankan adalah 60% dari total kebutuhan kalori harian anda. Sayangnya, Anda tidak menyertakan berat badan Anda, sehingga sulit dihitung berapa batas maksimum jumlah kalori dari karbohidrat yang sebaiknya anda konsumsi.

Sebagai contoh bila berat anda 50 kg, jumlah nasi putih yang anda konsumsi per hari nya tidak lebih dari 600-700 gram.

Apabila anda ingin menghindari diabetes dan meningkatkan kualitas kesehatan Anda, Anda dapat mengganti nasi putih dengan sumber karbohidrat yang lain. Nasi putih memiliki Indeks Glikemik yang tinggi, hal ini berarti nasi putih akan cepat menaikkan kadar glukosa dalam darah. Akan lebih baik bila penderita diabetes atau orang yang berisiko menderita diabetes mengganti seluruh atau sebagian sumber asupan karbohidratnya dengan sumber karbohidrat selain nasi yang memiliki Indeks Glikemik yang lebih rendah seperti kentang, pisang, oatmeal, gandum utuh (whole wheat), dan beras merah.dr. JanfrionalJenis makanan-makanan tersebut akan melepaskan kandungan gula yang terkandung di dalamnya secara perlahan-lahan  ke dalam darah, sehingga menjadi pilihan yang lebih baik bagi penderita diabetes maupun bagi orang-orang yang ingin mencegah penyakit diabetes.

Semoga membantu,

dr. Janfrional
www.MeetDoctor.com



»»  READMORE...

Friday, February 22, 2013

Waspada, Diabetes Juga Bisa Merusak Sperma!

diabetes infertilitasMenurut temuan dari studi yang dilakukan oleh Jaslok Hospital and Research Centre di India, diabetes bisa meningkatkan risiko kerusakan DNA pada sperma sehingga bisa mengakibatkan kemandulan (infertilitas).
Seperti dikutip Health.India.com, penelitian ini menemukan bahwa risiko kerusakan DNA di kalangan penderita diabetes tercatat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan non-penderita diabetes. Selain itu, jumlah sperma pada penderita diabetes mengalami penurunan yang signifikan. Gerakan dan kondisi sperma juga terpengaruh oleh diabetes.
India disebut-sebut sebagai ibukota diabetes dunia. Setiap 5 warga India diperkirakan menderita diabetes dan ini mengkhawatirkan karena penderita diabetes yang mencari pengobatan kesuburan juga semakin meningkat.
Pria penderita diabetes hampir tiga kali lebih rentan menderita apoptosis sperma (perpecahan DNA) dibandingkan non-penderita diabetes. Tingkat keguguran yang tinggi pada pasangan juga dikarenakan DNA sperma yang terfragmentasi atau rusak. Kerusakan ini diakibatkan oleh stres oksidatif yang melepaskan sel mati lalu mempercepat ion dalam tubuh.
“Diketahui bahwa pria penderita diabetes memerlukan waktu lebih lama untuk menghamili istri mereka, yang juga rentan terhadap keguguran,” kata Dr. Firuza Parikh, Direktur Department of Assisted Reproduction and Genetics, Jaslok Hospital.
Penelitian ini juga menemukan bahwa kerusakan DNA pada kelompok diabetes sekitar 15,9% dibandingkan dengan 6,4% diantara kelompok non-diabetes. Sebanyak 92% pria penderita diabetes juga memiliki struktur sperma yang abnormal dibandingkan dengan kelompok pria normal yang hanya 11%.
Penelitian ini telah dipresentasikan dalam seminar bertajuk Male Infertility, pekan lalu.

sumber kutipan dari: www.yahoo.com
»»  READMORE...