Awas....! Diabetes Bikin Umur Pendek

Ini adalah peringatan betapa diabetes akan menjadi ancaman dan beban serius pada masa mendatang. Diabetes selama ini dikenal sebagai penyakit yang dapat melipatgandakan risiko terserang penyakit pembuluh darah, jantung, dan stroke. Namun . . .

Hati-hati Diabetes Pada Anak

Bagaimana cara mengatasi gejala diabetes pada anak – anak sebelum terlambat dan menjadi semakin parah? Yang mereka rasakan hanyalah terganggu karena ada gejala yang tidak biasa dan mereka menunjukkan gangguan itu dengan cara menangis atau mungkin jadi tampak lemas, tidak bergairah dan mudah rewel. Karena memang seperti itulah bahasa anak – anak.

14 Jenis Imunisasi Wajib untuk Anak

Selain memperhatikan gizi dan menjaga kesehatan, imunisasi adalah salah satu cara pencegahan utama terhadap suatu penyakit. Imunisasi merupakan program untuk memenuhi Konvensi Hak Anak PBB, sehingga pemerintah dan orangtua wajib memberikan upaya kesehatan yang terbaik untuk anak, meliputi pemberian imunisasi. Apa saja jenis imunisasi tersebut?

Goji Berry 'Buah Panjang Umur'

Goji adalah salah satu buah kesehatan di Cina dan juga yang dikenal sebagai buah panjang umur. Menurut sejarah kuno banyak kaisar Cina mengkonsumsi goji untuk mendapatkan kesehatan dan umur panjang. Kenapa bisa begitu ?

Diabetes Bukan karena Kebanyakan Gula ?

Dunia sedang menghadapi ledakan penderita diabetes. Data paling baru menyebutkan angkanya mencapai 350 juta orang di seluruh dunia, jauh melebihi prediksi Federasi Diabetes International (IDF) yang memproyeksikan tahun 2010 ada 285 juta penduduk dunia yang akan menjadi korban penyakit yang bisa merenggut penglihatan, bahkan kematian ini. "Yang harus dibatasi sebenarnya bukan hanya gula, tetapi .. " papar dokter dari Divisi Endokrinologi dan Metabolisme Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM Jakarta.

Monday, July 16, 2012

Awas....! Diabetes Bikin Umur Pendek


KOMPAS.com — Ini adalah peringatan betapa diabetes akan menjadi ancaman dan beban serius pada masa mendatang. Studi terbaru menunjukkan, diabetes tidak hanya akan memicu risiko mengidap penyakit-penyakit berat, tetapi juga dapat memangkas harapan hidup seseorang selama beberapa tahun.
Diabetes selama ini dikenal sebagai penyakit yang dapat melipatgandakan risiko terserang penyakit pembuluh darah, jantung, dan stroke. Namun, kajian terbaru menunjukkan, seseorang yang mengidap diabetes tipe-2 pada usia pertengahan akan mengalami risiko lebih besar meninggal lebih dini akibat kanker, infeksi, dan gangguan mental. Harapan hidup penderita diabetes di usia pertengahan dapat berkurang hingga enam tahun.
Ini merupakan hasil evaluasi para ahli dari Emerging Risk Factors Collaboration, yang bekerja sama dengan Cambridge University. Mereka menganalisis data sekitar  820.900 responden yang dipantau selama satu dekade di seluruh dunia. Penelitian ini dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine.
Setelah memperhitungkan berbagai faktor risiko lain, seperti usia, jenis kelamin, obesitas, dan kebiasaan merokok, kajian riset menunjukkan bahwa pengidap diabetes berisiko lebih besar meninggal akibat berbagai jenis kanker, infeksi, gangguan lever, masalah pencernaan, ginjal, dan paru-paru.
Sekitar 60 persen penurunan angka harapan hidup pengidap diabetes ini diakibatkan penyakit pembuluh darah, seperti jantung dan stroke. Hanya sebagian kecil dari keterkaitan ini dapat dijelaskan dengan problem obesitas, tekanan darah, atau tingginya lemak dalam darah. Namun, kondisi tersebut sering kali muncul bersamaan dengan diabetes.
Riset yang melibatkan lebih dari 250 ilmuwan dari 25 negara ini juga mengindikasikan, para pengidap diabetes berisiko mengalami kematian akibat menyiksa diri. Namun, para ahli pun menekankan bahwa studi ini perlu dikaji lebih lanjut, termasuk kemungkinan hubungan antara diabetes dan depresi.
"Temuan ini menekankan pentingnya upaya mencegah diabetes dan memahaminya dengan lebih baik lagi. Studi ini menunjukkan bahwa diabetes tidak hanya menjadi faktor risiko penyakit kardiovaskuler, tetapi juga berkaitan dengan penyakit lain," ungkap Emanuele Di Angelantonio dari Cambridge University.

»»  READMORE...

Penderita Diabetes Teledor, 5 Organ Taruhannya

KOMPAS.com — Sekitar tahun 2000, International Diabetes Federation (IDF) menyebutkan bahwa diabetes merupakan penyakit keempat penyebab utama kematian di banyak negara maju.

Secara umum, sekitar 40 persen pasien diabetesi, entah tipe I (yang dialami sejak masa kanak-kanak atau yang tergantung insulin) dan atau tipe II (yang mulai dialami saat dewasa dan tidak tergantung insulin) akan mengalami komplikasi dalam perjalanan hidupnya.

Bila gula darah tidak terkendali karena pola makan yang tidak tepat, kebiasaan hidup tidak sehat, seperti merokok dan kurang kegiatan fisik, tetap dipertahankan, komplikasi bakal menyerang ke mana dia suka.

Berikut ini adalah organ-organ yang menjadi sasaran komplikasi akibat keteledoran para diabetesi:

1. Jantung - penyakit jantung koroner (PJK)
Keadaan ini muncul akibat glukosa darah yang tinggi dan terus-menerus atau persisten. Akibatnya, terjadinya penebalan dan pengerasan pembuluh darah arteri atau sering disebut aterosklerosis. Diabetesi berisiko dua sampai empat kali lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular dibandingkan yang tidak mengalami DM.

2. Otak - stroke
Aterosklerosis dapat terjadi di pembuluh darah otak. Akibatnya bisa ditebak, terjadi stroke. Risiko terserang stroke pada diabetesi yang juga mengalami hipertensi adalah dua kali lebih tinggi dibanding orang yang hanya menderita hipertensi saja.

3. Kaki - luka
Ulser atau luka pada kaki merupakan penyebab paling umum yang mengantar diabetesi masuk rumah sakit. Komplikasi ini terjadi akibat kerusakan saraf (neuropati) dan kurangnya aliran darah ke kaki.

Jika luka terinfeksi dan berkembang menjadi gangren, biasanya amputasi dilakukan. Diabetes merupakan penyebab amputasi yang paling sering di luar kecelakaan. Setidaknya 15-40 persen diabetesi lebih berisiko mengalami hal ini dibanding yang tidak.

4. Mata - retinopati
Retinopati diabetik merupakan komplikasi DM pada mata. Penglihatan mendadak akan buram atau berkabut. Ini terjadi akibat kadar gula darah yang tinggi sehingga terjadi sembab pada lensa mata. Bila pengobatan cukup dan kadar gula terkontrol, penglihatan pun akan normal lagi.

5. Ginjal - nefropati
Nefropati diabetes adalah komplikasi yang terjadi pada ginjal. Ini komplikasi yang menyebabkan terjadinya gagal ginjal dan kematian. Penyebabnya, kadar glukosa darah yang tinggi sehingga merusak pembuluh darah kapiler ginjal dan menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi.

Risiko terjadi serta berat atau ringannya komplikasi ginjal ini sejalan dengan lamanya DM diidap. Kebanyakan komplikasi muncul setelah 10-15 tahun penderita mengidap DM. @abd

»»  READMORE...

Friday, July 13, 2012

Benarkah Diabetes Sebabkan Disfungsi Ereksi?


KOMPAS.com — Pemimpin Pondok Pesantren (Ponpes) Modern DN di Cikupa, Tangerang, KHH, membantah tuduhan telah menghamili salah satu santrinya. Salah satu putranya mengaku yakin bahwa perbuatan nista itu tidak dilakukan ayahnya. Sebab, sejak Januari 2009 KHH divonis menderita diabetes.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, kadar gula darah KHH mencapai 621. "Mana mungkin penderita diabetes yang kadarnya sangat tinggi bisa ereksi. Kalau enggak percaya, silakan tanya dokter," tegasnya, Kamis (14/1/2010).

Lantas, benarkah diabetes menyebabkan seorang lelaki kehilangan vitalitasnya sehingga tak bisa menghamili wanita? Tentu pertanyaan ini membutuhkan telaah medis yang lebih dalam. Berdasarkan penjelasan dr Sandra Utami Widiastuti, SpPD dari Diabetic & Wound Care Clinic RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, yang dihubungi Kompas.com, impotensi atau disfungsi ereksi (DE) merupakan salah satu komplikasi penyakit diabetes melitus.
Menurut dia, hampir 50 persen penderita diabetes (diabetesi) menderita disfungsi ereksi dalam skala berat dan ringan. Meski begitu, gangguan ereksi ini umumnya terjadi pada pria yang diabetesnya menahun. "Diabetes yang sudah cukup lama bisa mengganggu sel-sel saraf dan pembuluh darah, padahal ereksi yang baik membutuhkan rangsangan saraf dan pembuluh darah yang baik. Karena itu, pasien diabetes bisa menderita impotensi," paparnya.
Disfungsi ereksi adalah suatu keadaan di mana terdapat ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi agar bisa berhubungan seksual secara memuaskan. Para ahli pun sepakat bahwa 80 persen kasus disfungsi ereksi disebabkan kondisi fisiologis, termasuk penyakit jantung dan diabetes.
Menurut dr Sandra, umumnya hal ini terjadi akibat tersumbatnya aliran darah ke penis yang salah satunya disebabkan oleh diabetes. Namun, terjadinya komplikasi diabetes berbeda-beda pada tiap individu.
"Proses bagaimana pengaruh diabetes pada fungsi ereksi sebenarnya panjang. Namun, bisa saja seseorang mengalami DE, padahal baru divonis diabetes. Mungkin perjalanan penyakit diabetes orang itu sudah lama, tetapi tidak dirasakan. Ia baru memeriksakan diri setelah muncul keluhan," papar dr Sandra.

Untuk mengatasi gangguan ereksi akibat diabetes, dr Sandra menegaskan pentingnya pengendalian gula darah. Selain itu, biasanya dokter juga akan meresepkan obat-obatan untuk meregenerasi sel saraf dan pembuluh darah.

"Tidak menutup kemungkinan juga untuk berkonsultasi kepada dokter andrologi untuk mengevaluasi adanya sebab lain penyebab impotensi. Namun, yang utama adalah kendalikan dulu gula darah," katanya.
Dengan demikian, jelaslah, meski diabetes membawa risiko pada rusaknya fungsi ereksi, toh hal itu tidak mutlak terjadi....


»»  READMORE...

Mengapa Pria Rentan Diabetes?

Kompas.com- Dibandingkan dengan kaum perempuan, para pria diketahui lebih rentan menderita diabetes melitus. Para ilmuwan berhasil menemukan jawabannya, antara lain karena secara biologi pria memang beresiko tinggi.
Diabetes tipe 2 terjadi karena terlalu banyak glukosa dalam darah akibat kemampuan tubuh untuk mengatur kadar gula di beberapa organ terganggu. Kondisi ini berkaitan dengan kelebihan lemak di beberapa organ tubuh seperti liver dan otot.
Profesor Naveed Sattar dari Institute of Cardiovaskular & Medicine Sciences mengatakan, beberapa penelitian telah mengindikasikan pria usia pertengahan beresiko tinggi menderita diabetes dibanding wanita.
Salah satu penjelasannya karena untuk menderita penyakit ini pria hanya perlu bertambah berat badan sedikit dibanding wanita. Dengan kata lain, pria bisa menderita diabetes pada indeks massa tubuh yang lebih rendah daripada wanita.
Sattar dan timnya percaya, distribusi lemak berperan penting dalam terjadinya diabetes. Pada pria, lemak lebih banyak berkumpul di sekitar pinggang dan liver. Sementara wanita memiliki lebih banyak lemak subkutan yang aman yang disimpan di paha dan pinggul.
Dalam penelitian ini, para ahli menganalisa data 51.920 pria dan 43.137 wanita di Skotlandia yang menderita diabetes. Mereka diukur berat badannya menggunakan pengukuran indeks massa tubuh (IMT).
Hasilnya wanita yang menderita diabetes memiliki nilai IMT yang lebih tinggi dibanding pria yang juga penderita diabetes. Hal ini juga menjelaskan mengapa di banyak negara lebih banyak pria yang menderita diabetes tipe 2.
 


»»  READMORE...