Awas....! Diabetes Bikin Umur Pendek

Ini adalah peringatan betapa diabetes akan menjadi ancaman dan beban serius pada masa mendatang. Diabetes selama ini dikenal sebagai penyakit yang dapat melipatgandakan risiko terserang penyakit pembuluh darah, jantung, dan stroke. Namun . . .

Hati-hati Diabetes Pada Anak

Bagaimana cara mengatasi gejala diabetes pada anak – anak sebelum terlambat dan menjadi semakin parah? Yang mereka rasakan hanyalah terganggu karena ada gejala yang tidak biasa dan mereka menunjukkan gangguan itu dengan cara menangis atau mungkin jadi tampak lemas, tidak bergairah dan mudah rewel. Karena memang seperti itulah bahasa anak – anak.

14 Jenis Imunisasi Wajib untuk Anak

Selain memperhatikan gizi dan menjaga kesehatan, imunisasi adalah salah satu cara pencegahan utama terhadap suatu penyakit. Imunisasi merupakan program untuk memenuhi Konvensi Hak Anak PBB, sehingga pemerintah dan orangtua wajib memberikan upaya kesehatan yang terbaik untuk anak, meliputi pemberian imunisasi. Apa saja jenis imunisasi tersebut?

Goji Berry 'Buah Panjang Umur'

Goji adalah salah satu buah kesehatan di Cina dan juga yang dikenal sebagai buah panjang umur. Menurut sejarah kuno banyak kaisar Cina mengkonsumsi goji untuk mendapatkan kesehatan dan umur panjang. Kenapa bisa begitu ?

Diabetes Bukan karena Kebanyakan Gula ?

Dunia sedang menghadapi ledakan penderita diabetes. Data paling baru menyebutkan angkanya mencapai 350 juta orang di seluruh dunia, jauh melebihi prediksi Federasi Diabetes International (IDF) yang memproyeksikan tahun 2010 ada 285 juta penduduk dunia yang akan menjadi korban penyakit yang bisa merenggut penglihatan, bahkan kematian ini. "Yang harus dibatasi sebenarnya bukan hanya gula, tetapi .. " papar dokter dari Divisi Endokrinologi dan Metabolisme Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM Jakarta.

Thursday, September 20, 2012

Hyperglycemia (High blood glucose)


Hyperglycemia is a major cause of complications with diabetes.
Hyperglycemia happens from time to time to all people who have diabetes.
Check blood glucose levels to determine when your level is high.
Learn to identify the symptoms of hyperglycemia so you can treat it quickly.
When high, lower your blood glucose level by exercising, unless ketones are present in your urine.

Hyperglycemia is the technical term for high blood glucose (sugar). High blood glucose happens when the body has too little insulin or when the body can't use insulin properly. You may also be interested in our book, 487 Really Cool Tips for Kids with Diabetes.
What causes hyperglycemia?

A number of things can cause hyperglycemia:
If you have type 1, you may not have given yourself enough insulin.
If you have type 2, your body may have enough insulin, but it is not as effective as it should be.
You ate more than planned or exercised less than planned.
You have stress from an illness, such as a cold or flu.
You have other stress, such as family conflicts or school or dating problems.
What are the symptoms of hyperglycemia?

The signs and symptoms include the following:
High blood glucose
High levels of sugar in the urine
Frequent urination
Increased thirst

Part of managing your diabetes is checking your blood glucose often. Ask your doctor how often you should check and what your blood glucose levels should be. Checking your blood and then treating high blood glucose early will help you avoid problems associated with hyperglycemia.






from: diabetes.org
»»  READMORE...

Saturday, September 15, 2012

Diabetes dan Gangguan Kulit

Penyakit kulit yang berhubungan dengan diabetes
Scleredema diabeticorum
Kondisi menebalnya kulit pada bagian belakang leher dan punggung atas. Kondisi ini biasanya menyerang penderita diabetes tipe 2. Pelembab dapat membantu untuk menghaluskan kembali kulit.

Vitiligo
Adalah penyakit yang mempengaruhi warna kulit. Sel yang merusak pigmen (zat pengatur warna kulit), menyebabkan timbulnya bercak pada kulit (biasanya pada dada, perut, wajah, sekitar mulut, hidung dan mata). Vitiligo umumnya terkait dengan diabetes tipe 1. Perawatan bagi vitiligo adalah pemberian topikal steroid, ultraviolet dan mikro pigmentasi. Untuk sehari-hari dapat menggunakan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih.

Penyakit kulit yang berhubungan dengan resistensi insulin
Akantosis nigrikans
Adalah penyakit yang menyebabkan penggelapan dan penebalan pada kulit, terutama pada lipatan. Warna kulit menjadi kecoklatan, kadang mengelupas. Kebanyakan tampak seperti kutil, disamping atau belakang leher, ketiak, dibawah dada dan pangkal paha. Bagian atas buku-buku jari juga berubah warna.
Biasanya terjadi pada penderita obesitas parah dan mendahului diabetes. Mengurangi berat badan bisa jadi membantu mengurangi/mencegah penyakit ini. Ada kondisi lain yang juga diketahui menyebabkan nigricansacanthosis, misalnya akromegali dan sindrom Cushing.

Penyakit yang berhubungan dengan berkurangnya suplai darah ke kulit
Aterosklerosis
Adalah penyempitan pembuluh darah akibat menebalnya dinding pembuluh karena penumpukan plak. aterosklerosis paling sering dikaitkan dengan pembuluh darah didekat atau didalam jantung, hal ini bisa mempengaruhi pembuluh darah seluruh bagian tubuh termasuk suplai darah ke kulit. Saat pembuluh darah yang mensuplai ke kulit menyempit, perubahan terjadi karena kurangnya oksigen, misalnya rambut rontok, penipisan kulit pada tulang kering, perubahan warna kuku kaki dan kulit menjadi dingin.

Nekrobiosis lipoidika diabetikorum
Disebabkan oleh perubahan pada kolagen dan lemak didalam kulit. Area kulit menjadi menipis dan memerah. Kebanyakan ditemukan dibawah kaki dan bisa menjadi bisul jika terjadi trauma. NLD menyebabkan gatal dan perih. Selama tidak terjadi luka terbuka, tidak diwajibkan menjalani perawatan.

Dermopati diabetes
Terlihat seperti area bulat yang mengkilap dan menebal pada tulang kering.
Digital sclerosis. Kondisi dimana kulit jari kaki, jari tangan mengeras dan menebal. Sendi pada jari menjadi kaku. Pelembab dapat membantu menghaluskan kembali kulit dan turunkan kadar gula dalam darah

Eruptive xanthomatosis
Terjadi saat kadar trigliserida sangat tinggi. Resitensi insulin membuat tubuh kesulitan membuang lemak dari darah. Dengan peningkatan lemak dalam darah yang ekstrim, seseorang beresiko terkena pangkreatitis (peradangan pangkreas). Gejalanya seperti benjolan pada kulit, kuning, kemerahan. Biasanya terdapat di wajah, bokong, belakang lengan dan kaki.

Ruam, benjolan dan melepuh
Diabetic blisters
Gejalanya seperti melepuh di jari, tangan, jari kaki, kaki, telapak tangan, tidak sakit dan akan sembuh dengan sendirinya.

Disseminated granuloma annulare
Berbentuk seperti ruam, umumnya pada daerah jari dan telinga, bisa juga di dada atau perut.

Bakteri dan infeksi jamur
Infeksi bakteri
Disebabkan oleh bakteri stafilokokus. Infeksi ini akan semakin parah jika diabetes tidak terkontrol. Bakteri ini menimbulkan radang pada tempat tumbuhnya rambut, infeksi kelenjar kelopak mata atau kuku.

Infeksi jamur
Candida albicans adalah jenis jamur yang menyebabkan gangguan kulit bagi penderit diabetes. Wanita cenderung terinfeksi di vagina. Sering terjadi pada sudut mulut (angular cheilitis, menyerupai sobekan), diantara jari kaki, kuku (onikomikosis). Jamur ini menyebabkan gatal, kemerahan, bisul dan kerak. Infeksi jamur yang paling umum adalah kadas, kurap dan kutu air.

sumber: meetdoctor
»»  READMORE...

Mengontrol Gula Darah


Mengontrol kadar gula darah adalah wajib, terutama bagi penderita diabetes. Karena, jika tidak dijaga, dapat mempengaruhi kesehatan hampir di semua bagian tubuh dan sistem. Dengan pemeriksaan gula darah regular dapat mecegah terjadinya komplikasi diabetes.

Penyakit kardiovaskular dan stroke.
Penyakit kardiovaskular adalah penyakit yang paling umum di derita oleh penderita diabetes, misalnya serangan jantung, stroke, angina (nyeri pada dada, dikenal sebagai angin duduk) dan arteri koroner (penyumbatan arteri). Diabetes meningkatkan resiko terkena serangan jantung atau stroke hingga dua sampai empat kali lipat.

Hipertensi.
Diabetes juga meningkatkan resiko seseorang terkena hipertensi. Hipertensi kemudian meningkatkan resiko serangan jantung, stroke, gangguan ginjal dan mata.

Kolesterol tinggi.
Diabetes yang tidak dijaga, dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat. Umumnya mengenai penderita diabetes tipe 2.

Kebutaan.
Tingginya kadar gula dapat merusak saraf mata sehingga dapat menyebabkan pandangan kabur, glaucoma, katarak bahkan kebutaan.

Diabetik neuropati.
Atau kerusakan saraf. Saraf yang rusak biasanya pada pendengaran, penglihatan dan perasa. Kerusakan tersebut dapat membuat penderitanya tidak dapat merasakan nyeri (termasuk jika ada luka), panas atau dingin. Diabetes tipe ini juga bisa mempengaruhi sistem pencernaan dan organ reproduksi (bagi pria).

Gangguan ginjal.
Diabetes dapat mengakibatkan gagal ginjal.

Penyakit kulit.
Diabetes dapat menimbulkan bisul, gatal dan kulit mudah terinfeksi jamur. Luka tersebut umumnya akan sulit sembuh.



sumber: meetdoctor



»»  READMORE...

Aturan Makan Diabetes



Jika Anda menderita diabetes, terutama diabetes tipe 2, Anda diwajibkan untuk mengatur jadwal dan porsi makan dengan baik, sehingga kadar gula darah Anda dapat terjaga.

Caranya?

Batasi porsi makan. Penderita diabetes tipe 2, umumnya juga menderita obesitas, dengan membatasi porsi makan, dapat membantu menurunkan berat badan Anda dan mencegah terjadinya komplikasi. Hasil dari sebuah penelitian, penderita diabetes yang tertib menjalankan diet, merasakan tubuhnya menjadi lebih sehat.

Patuh pada jadwal makan. Karena jika tidak, selanjutnya Anda akan makan dalam porsi yang lebih besar. Makanlah tiga kali sehari, ditambah dengan satu kali camilan. Hindari perut kosong selama lebih dari lima jam.

Takar makanan Anda.
Jika Anda makan di restoran, sebelum Anda memesan menu utama, makanlah sayuran lebih dulu sampai Anda merasa cukup kenyang. Kemudian makan menu utama setengah dari porsi yang disediakan saja.

Ganti camilan Anda. Misalnya dengan, popcorn plain (tanpa rasa), tujuh belas butir anggur ukuran kecil, yoghurt atau buah (seukuran bola tenis, misalnya apel atau pear dengan kulitnya). Camilan kaya serat ini dapat di konsumsi sebelum tidur.

sumber: meetdoctor
»»  READMORE...

Mitos Penyakit Diabetes


Merawat penyakit diabetes memang dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran yang terus-menerus. Pasien tidak hanya dituntut untuk mencari informasi seputar penyakit diabetes dan perawatannya, tapi juga untuk menjaga kadar gula di dalam darah. Namun, perlu diingat banyaknya sumber informasi yang Anda baca belum seluruhnya dapat dikatakan benar.

Beberapa informasi mungkin tidak terbukti secara ilmiah tapi hanya mitos belaka. Cobalah simak serangkaian mitos dan fakta di bawah ini agar Anda dapat tidak tersesat pada info yang salah.

Mitos : Diabetes bukan penyakit yang serius.
Fakta : Diabetes merupakan penyakit yang lebih mengancam nyawa ketimbang penyakit kanker payudara dan AIDS. Dua dari tiga penderita diabetes di kemudian hari dapat mengalami komplikasi penyakit hati dan stroke.

Mitos : Jika orangtua Anda mengalami diabetes, Anda pasti akan terkena diabetes mellitus.
Fakta : Memang ada faktor genetik pada penyakit diabetes, namun masih banyak faktor lainnya yang memainkan peran khususnya pola gaya hidup seseorang. Jika seseorang menjaga dengan baik kondisi gaya hidupnya dan rajin berolahraga, maka ia belum tentu mengalami diabetes.

Mitos : Orang dengan penyakit diabetes harus makan makanan khusus.
Fakta : Menu sehat bagi penderita penyakit diabetes secara umum hampir sama dengan menu pada orang normal. Hindari lemak jenuh dalam menu Anda, jumlah asupan gula yang seimbang, dan banyak mengkonsumsi makanan yang berasal dari gandum, sayur, serta buah.

Mitos : Penderita diabetes tidak boleh mengkonsumsi makanan kaya kabohidrat.
Fakta : Makanan mengandung karbohidrat merupakan salah satu aspek yang harus diatur dalam menu sehat Anda. Anda masih boleh mengkonsumsi 3-4 kali makanan mengandung karbohidrat, asal yang terpenting adalah porsi. Mungkin anda bisa mengganti nasi dengan: nasi merah, kentang, gandum.

Mitos : Penderita diabetes pantang makan makanan manis.
Fakta : Bila makanan manis itu tergolong makanan yang menyehatkan, tidak ada pantangan untuk mengkonsumsinya asal diiringi dengan olahraga. Dan lagi, porsinya yang harus selalu dicermati agar tidak berlebihan

Mitos : Anda dapat terjangkit diabetes dari orang lain.
Fakta : Penyakit diabetes tidak menular dari orang ke orang lain. Penyakit ini cenderung muncul akibat faktor genetik dan pola hidup.

Mitos : Buah adalah makanan sehat, Anda dapat memakannya sebanyak-banyaknya.
Fakta : Jangan salah kaprah, buah juga mengandung karbohidrat, maka perlu mengatur jumlahnya dalam menu makanan. Segala sesuatu yang dikonsumsi secara berlebihan biasanya memberikan efek yang kurang baik.

Semoga setelah ini, semua persepsi dan mitos yang keliru tentang penyakit diabetes dapat diluruskan, dan pasien diabetes dapat menjalankan terapi dengan lebih bijaksana.

sumber:meetdoctor
»»  READMORE...

Camilan Untuk Diabetes



Penderita diabetes seringkali terlalu berusaha menjaga kadar gula darahnya, sehingga yang dilakukan adalah menghindari camilan. Konsep yang keliru ketika para diabetisi (penderita diabetes) memilih untuk menahan lapar daripada mengonsumsi snack di sela jadwal makan utama.

Saat perut Anda mulai terasa ‘keroncongan’, segera ‘ganjal’ perut Anda untuk mencegah kadar gula darah turun/drop. Sama seperti makan sungguhan, camilan yang baik juga sebaiknya terdiri dari lemak, serat, karbohidrat dan protein. Nah, apa saja camilan yang baik dan sehat untuk penderita diabetes?

Berikut beberapa snack atau camilan yang dengan takaran yang pas dapat membantu para penderita diabetes menanggulangi rasa laparnya:
Biskuit gandum.
Gandum dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan kolesterol. Selain itu, snack dari gandum dapat mempertahankan rasa kenyang relatif lebih lama. Temukan tulisan ‘whole-wheat flour’ atau 'tepung gandum utuh' pada kemasan. Konsumsi sekitar dua buah saja, untuk menambah rasa, dapat Anda tambahkan seperempat cup selai anggur.
Buah segar.
Buah mengandung nutrisi dan serat yang sangat penting untuk diet, namum porsinya harus tetap diperhatikan karena buah mengandung gula alami. Buah yang baik untuk penderita diabetes adalah berries, melon dan apel (cukup setengahnya saja). Tambahkan seperempat irisan keju, proteinnya berfungsi untuk menstabilkan gula darah dan memberi tambahan kalsium.
Serat dan mineral alami.
Serat sangat baik untuk menurunkan kolesterol, banyak ditemukan dalam sayuran seperti tomat, black bean, paprika hijau dan alpukat. Boleh juga menambahkan irisan brokoli, wortel, seledri dan sayuran lainnya untuk mendapatkan ekstra mineral. Jadi Salad untuk snack di sore hari?
Yoghurt.
Mirip dengan keju, yoghurt sangat baik untuk mestabilkan gula darah dan memberikan ekstra kalsium.

Jadi ada baiknya pasien Diabetes mempersiapkan dirinya dengan beberapa snack tersebut. Selain dapat mengatasi lapar, sehat dan juga enak bukan?
»»  READMORE...

Sunday, September 2, 2012

Sakit Liver, Pembunuh Utama Diabetes


Kompas.com - Penderita diabetes beresiko 70 persen lebih banyak untuk meninggal karena penyakit liver dibandingkan pasien lain yang tidak mengidap diabetes.
Penyakit diabetes yang tidak terkontrol akan menyebabkan sejumlah komplikasi, termasuk beberapa jenis gangguan liver. Gula darah yang tidak terkontrol akan memicu parut pada liver yang disebut dengan sirosis dan juga kanker hati.
Dalam penelitian yang dilakukan tim dari Edinburgh, para ahli  menganalisa data orang berusia 35-84 tahun selama enam tahun. Mereka lalu membandingkan 1.267 pasien diabetes dengan 10.100 orang yang bukan diabetes, yang seluruhnya meninggal akibat penyakit liver.
Hasilnya ditemukan satu dari empat  (24 persen) pasien diabetesi akan meninggal akibat kanker hati, jauh lebih banyak dari yang bukan diabetesi yang hanya satu dari 10 orang (9 persen). Pada pasien kanker hati yang tidak diabetes, kebanyakan meninggal akibat penyakit liver alkoholik (63 persen).
"Saat ini makin banyak pasien penyakit perlemakan hati yang non-alkoholik, terutama orang muda yang menderita diabetes. Faktor risiko yang terbesar adalah kegemukan," kata dr.Sarah Wild dari Universitas Edinburgh.
Perlemakan hati kronis bisa diatasi dengan penurunan berat badan, olahraga, perbaikan fungsi hati, dan mengontrol gula darah serta tekanan darah. Pasien yang diabetes juga disarankan untuk menjauhi minuman beralkohol karena berpengaruh pada kadar gula darah dan meningkatkan berat badan.
Sementara itu di Indonesia, orang yang menderita diabetes lebih banyak yang mengalami komplikasi ginjal.
Penulis : Lusia Kus Anna 
»»  READMORE...

Diabetes Penyebab Utama Gagal Ginjal

MEDAN, RABU - Penyebab utama seseorang mengalami gagal ginjal kronik hingga membutuhkan pelayanan Hemodialisa (cuci darah) adalah akibat penyakit diabetes dan darah tinggi.  
"Jika kedua penyakit ini dikontrol dengan baik melalui pengobatan teratur maka penyakit ginjal akan dapat dicegah sedini mungkin atau diperlambat," kata Kepala Unit Dialisis RSU Pirngadi Medan,  Prof. Dr. Harun, di Medan, Rabu.

Ia mengatakan, penyakit ginjal kronik juga dapat meningkatkan rIsiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) yang akhirnya juga merupakan penyebab kematian terbanyak penderita gagal ginjal.

Menurut dia, sebenarnya gagal ginjal dapat dicegah jika sejak dini sudah dideteksi melalui pemeriksaan darah dan air seni. Dan mayoritas mereka di negara berkembang yang berada pada tahap dini penyakit ini pada umumnya tidak mengetahui jika telah menderita gagal ginjal.

"Untuk itu deteksi dini dari ketidakberesan ginjal menjadi sangat penting dan memungkinkan pengobatan yang sesuai sebelum terjadi kerusakan ginjal atau terjadi manifes perparahan karena komplikasi yang lain.

Sementara itu kepala Staf Medis Fungsional Penyakit Dalam RSU Pirngadi Medan, dr Zulhelmi, mengatakan, pada umumnya masyarakat tidak waspada dengan ginjal mereka karena pada tingkat ringan, gangguan ginjal sering tidak dirasakan.

Gangguan dapat bertambah parah hingga pada akhirnya ginjal tidak berfungsi lagi.

"Periksalah ke dokter, karena melalui pemeriksaan laboratorium  dengan sedikit contoh darah dan urine dapat diketahui apakah fungsi ginjal masih normal atau sudah terganggu, sehingga dapat dilakukan pengobatan sedini mungkin," katanya.

Ia menyebutkan, gejala awal gagal ginjal dapat diketahui saat terjadinya gangguan nyeri saat buang air kecil, berdarah, keluar batu, nyeri pinggang, pucat dan gampang capek.

Penulis : Asep Candra |
Source : Antara
* Penyakit Diabetes bisakah disembuhkan....??? klik disini...
* Bagaimana caranya menyeimbangkan Kadar Gula Darah secara alami...??? klik disin...

»»  READMORE...

Retinopati Diabetik, Penyebab Utama Kebutaan Diabetesi


DIABETES melitus atau kencing manis merupakan penyakit metabolik. Penyakit ini ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi (hiperglikemia) akibat kurangnya kadar hormon insulin dalam tubuh.
Kadar gula darah yang tinggi secara terus-menerus selama bertahun-tahun dapat menimbulkan komplikasi, terutama pada mata, jantung, dan ginjal. Komplikasi diabetes pada mata dapat menimbulkan kebutaan, yang sebenarnya dapat dihindari (avoidable blindness) dengan manajemen diabetes yang baik, meliputi diet ketat, olahraga, obat-obatan, mengontrol penyakit penyerta seperti hipertensi dan kadar kolesterol tinggi, serta menghentikan kebiasaan merokok.
Retinopati diabetik merupakan penyebab utama kebutaan pada penderita diabetes di seluruh dunia, disusul katarak.
Pada retinopati diabetik secara perlahan terjadi kerusakan pembuluh darah retina atau lapisan saraf mata sehingga mengalami kebocoran. Akibatnya, terjadi penumpukan cairan (eksudat) yang mengandung lemak serta pendarahan pada retina. Kondisi tersebut lambat laun dapat menyebabkan penglihatan buram, bahkan kebutaan. Bila kerusakan retina sangat berat, seorang penderita diabetes dapat menjadi buta permanen sekalipun dilakukan usaha pengobatan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2004 melaporkan, 4,8 persen penduduk di seluruh dunia menjadi buta akibat retinopati diabetik. Dalam urutan penyebab kebutaan secara global, retinopati diabetik menempati urutan ke-4 setelah katarak, glaukoma, dan degenerasi makula (AMD= age-related macular degeneration).
Diestimasi bahwa jumlah penderita diabetes di seluruh dunia akan meningkat dari 117 juta pada tahun 2000 menjadi 366 juta tahun 2030. Di Asia diramalkan diabetes akan menjadi ”epidemi”, disebabkan pola makan masyarakat Asia yang tinggi karbohidrat dan lemak disertai kurangnya berolahraga. Akibatnya, kebutaan akibat retinopati diabetik juga diperkirakan meningkat secara dramatis.
Belum ada data resmi
Data resmi jumlah penderita retinopati diabetik di Indonesia belum ada. Dalam Survei Kesehatan Rumah Tangga Departemen Kesehatan RI tahun 1995, kelainan ini belum didefinisikan dan masih dimasukkan ke dalam ”kebutaan lain-lain” sebanyak 28 persen.
Data Poliklinik Mata RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang tidak dipublikasikan menunjukkan bahwa retinopati diabetik merupakan kasus terbanyak yang dilayani di Klinik Vitreo-Retina. Dari seluruh kunjungan pasien Poliklinik Mata RSCM, jumlah kunjungan pasien dengan retinopati diabetik meningkat dari 2,4 persen tahun 2005 menjadi 3,9 persen tahun 2006.
Angka kejadian retinopati diabetik dipengaruhi tipe diabetes melitus (DM) dan durasi penyakit. Pada DM tipe I (insuln dependent atau juvenile DM ), yang disebabkan oleh kerusakan sel beta pada pankreas, umumnya pasien berusia muda (kurang dari 30 tahun), retinopati diabetik ditemukan pada 13 persen kasus yang sudah menderita DM selama kurang dari 5 tahun, yang meningkat hingga 90 persen setelah DM diderita lebih dari 10 tahun.
Pada DM tipe 2 (non-insulin dependent DM), yang disebabkan oleh resistennya berbagai organ tubuh terhadap insulin (biasanya menimpa usia 30 tahun atau lebih), retinopati diabetik ditemukan pada 24-40 persen pasien penderita DM kurang dari 5 tahun, yang meningkat hingga 53-84 persen setelah menderita DM selama 15-20 tahun.
Secara klinis retinopati diabetik dibedakan atas non-proliferative diabetic retinopathy (NPDR) dan proliverative diabetic retinnopathy (PDR). NPDR atau tahap awal yang lebih ringan ditandai dengan kebocoran pembuluh darah, perdarahan retina, dilanjutkan dengan penutupan (oklusi) kapiler darah retina. Retina menjadi kurang suplai oksigen dan nutrisi dari darah.
Terjadilah tahap lanjut, yaitu PDR, karena retina yang sudah iskemik atau pucat tersebut bereaksi dengan membentuk pembuluh darah baru yang abnormal (neovaskular). Neovaskular atau pembuluh darah ”liar” ini merupakan ciri PDR dan bersifat rapuh serta mudah pecah sehingga sewaktu-waktu dapat berdarah ke dalam badan kaca yang mengisi rongga mata (perdarahan badan kaca atau pendarahan vitreus), menyebabkan pasien mengeluh melihat floaters (bayangan benda-benda hitam melayang mengikuti pergerakan mata) atau mengeluh mendadak penglihatannya terhalang.
Sering kali pasien retinopati diabetik tidak mengalami tanda dan gejala sekalipun sudah dalam tahap PDR yang berat sampai terjadi perdarahan badan kaca. Penyebab gangguan penglihatan lainnya pada retinopati diabetik adalah bengkak atau menumpuknya cairan di daerah pusat retina, yaitu makula, suatu kondisi yang disebut edema makula
Akibat edema makula, pasien mulai mengalami kesulitan membaca/menulis, menonton TV, atau mengenali muka orang. Jaringan neovaskular yang terus bertumbuh (proliferatif) pada PDR juga dapat berpotensi menarik retina hingga terlepas dan/atau robek (ablasi retina). Ablasi retina pada retinopati diabetik berakibat kebutaan dan umumnya sulit ditangani.
Mencegah sedini mungkin
Prinsip utama dalam menangani retinopati diabetik adalah pencegahan dengan deteksi dini sebelum terjadi gangguan penglihatan yang berat. Walaupun belum mengeluh dan tanpa melihat berapa lama ia menderita diabetes, seorang pasien harus dirujuk ke dokter mata untuk menjalani pemeriksaan mata awal (skrining). Apabila retinopati diabetik sudah teridentifikasi, dilakukan manajemen sedini mungkin bagi penderita dengan melakukan pemeriksaan mata secara berkala, minimal satu kali dalam setahun.
Dalam pemeriksaan, mata akan ditetes supaya pupil menjadi lebar dan dokter mata dapat mengamati retina secara saksama. Sebaiknya dilakukan untuk dokumentasi dengan foto fimdus , atau pencitraan lain yang diperlukan.
Terapi utama pada retinopati diabetik adalah tindakan fotokoagulasi laser pada retina. Tindakan laser bertujuan menutup kebocoran pembuluh darah retina, mengurangi edema makula, dan mencegah timbulnya rangsang untuk pembentukan neovaskular. Secara umum, tindakan laser pada retina yang dibarengi dengan manajemen diabetes yang baik dapat mengurangi risiko buta hingga 90 persen.
Bedahan vitrektomi, yaitu tindakan bedah mikro yang bertujuan membersihkan perdarahan badan kaca, membebaskan retina dari segala tarikan akibat pertumbuhan neovaskular dan mengaplikasikan sinar laser secara langsung di dalam bola mata. Pada kasus-kasus PDR, vitrektomi dapat mencegah kehilangan penglihatan yang lanjut. Terapi lain yang baru berkembang dalam dekade terakhir adalah pemberian obat, seperti golongan kortikosteroid dan Anti-VEGF (VEGF=vascular endothellial grwowh factor), yang bertujuan mengurangi edema makula dan menghentikan pertumbuhan neovaskular.
Penting untuk diketahui, sering kali segala tindakan tersebut tidak dapat mengembalikan penglihatan yang sudah hilang. Kadang kala, segala tindakan tersebut hanya dapat mencegah perburukan lebih lanjut.
Komplikasi diabetes, termasuk kebutaan, dapatlah dicegah dengan kontrol yang baik dan deteksi dini untuk identifikasi penyakit dan terapi seawal mungkin. Untuk skrining diabetes dan retinopati diabetik perlu dikembangkan strategi yang tepat, sebagai contoh di India, dijalankan skrining dengan telemedicine.
Di Indonesia sudah banyak didirikan pusat kesehatan yang mampu memberi layanan komprehensif bagi penderita diabetes, tetapi masih terkonsentrasi di kota-kota besar sehingga cakupannya masih sangat kurang. Untuk menangani pasien-pasien diabetes diperlukan kerja sama berbagai pihak, meliputi WHO, pemerintah, departemen kesehatan, organisasi profesi dokter, dokter mata dan dokter penyakit dalam serta ahli endokrin, serta LSM nasional maupun internasional.
Andi Arus Victor ,Dokter Spesialis Mata, Kepala Divisi Vitreo-retina, Departemen Mata FKUI/RSCM, Anggota Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia

* Penyakit Diabetes bisakah disembuhkan....??? klik disini...
* Bagaimana caranya menyeimbangkan Kadar Gula Darah secara alami...??? klik disin...
»»  READMORE...

Diabetes Sahabatnya Hipertensi





KOMPAS.com — Penyakit diabetes kronis dapat menyebabkan timbulnya komplikasi, salah satunya adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi. Itulah sebabnya, penyakit jantung koroner merupakan penyumbang kematian terbesar (sekitar 40 persen) di antara pasien penderita diabetes (diabetesi).
Menurut dokter spesialis penyakit dalam Budiman Darmowidjojo, kadar gula darah yang tinggi akan mengganggu sistem hormonal sehingga kadar hormon tertentu akan meningkat. Akibatnya, tekanan darah ikut melonjak.
"Sekitar 60-80 persen diabetesi menderita hipertensi, dalam jangka panjang akan menimbulkan komplikasi yang berujung pada kecacatan," ujarnya dalam acara press conference Jakarta Endokrin Meeting dan Jakarta Diabetes Meeting di Jakarta, Rabu (8/6/2011).
Ia menjelaskan, komplikasi penyakit akibat diabetes dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari lamanya penyakit, tingginya gula darah, usia, hipertensi, merokok, serta protein di urine.
"Makin tinggi kadar protein, makin besar risikonya terkena penyakit jantung," paparnya.
Oleh karena itu, terapi pengobatan diabetes ditujukan untuk menjaga kadar gula darah tetap normal dan menghindari komplikasi baik yang kronis maupun akut. "Kalau sudah telanjur komplikasi, susah diobatinya," imbuhnya.
Data tahun 2.000, jumlah penderita DM di Indonesia mencapai 8,4 juta orang dan menjadikan Indonesia menempati ranking keempat dalam jumlah penderita diabetes di dunia. Pada tahun 2030 nanti, diperkirakan jumlahnya akan naik menjadi 21,3 juta orang.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 menunjukkan, sebaran pasien diabetes di Indonesia yang melebihi 1,5 persen penduduk ada di Provinsi Sumatera Utara, Jawa Timur, dan Sulawesi Utara. Menurut Budiman, hal itu mungkin terkait dengan gaya hidup dan pola makan.
Penulis : Lusia Kus Anna


* Penyakit Diabetes bisakah disembuhkan....??? klik disini...
* Bagaimana caranya menyeimbangkan Kadar Gula Darah secara alami...??? klik disin...

 
»»  READMORE...